Sabtu, 28 Maret 2015

Berikut Peluang Usaha Saat Musim Panen Tiba

Alhamdulillah Masyarakat desa kita berada pada saat-saat yang paling ditunggu yaitu Masa Panen, ada yang panen Jagung, Kacang, Padi dan Lainnya. dimasa seperti inilah transaksi perekonomian meningkat perputaran uangpun akan lebih tinggi dari biasanya. hanya sedikit dari warga yang tau peluang Bisnis dibalik masa panen seperti ini.

Karena itulah Blogger Solokuro mencoba memberikan informasi tentang Peluang Usaha yang menguntungkan di masa-masa panen seperti ini. apa saja itu berikut ulasan kami:

1. Pengepul Hasil Panen
Hasil panen masyarakat solokuro tahun ini sangat meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama pada Panen Jagung hal ini disebabkan begitu luasnya penambahan lahan yang digarap di "kontrak" hutan. ini akan jadi peluang bisnis yang menghasilkan dengan menjadi pengepul "bakol" jagung dan hasil panen lainnya.

2. Jual Bibit
Setelah musim panen tentunya warga akan segera melakukan penanaman kembali pada lahan mereka, nah dengan luasnya lahan warga tentu kebutuhan bibitpun akan sangat tinggi.

3. Jual Sak atau Karung
sak atau karung atau yang biasa disebut oleh warga "blangse" adalah salah satu barang yang diburu oleh masyarakat, tentunya ini akan jadi peluang bisnis yang menguntungkan juga,

4. Pasilan 
Pada saat musim panen seperti ini permintaan Pasilan dan Buah-buahan akan meningkat sampai 100% ini tentu akan jadi peluang Rizki yang lumayan juga, karena permintaan yang meningkat terkadang pedagang lama kuwalahan untuk memenuhi kebutuhan sehingga peluang ini juga dimanfaatkan oleh pedagang luar desa untuk mengais rupiah, disamping pasilan ada juga kebutuhan untuk makan malam, dikarenakan warga sudah capek dari sawah maka kebanyakan ibu-ibu lebih suka beli dari pada masak sendiri untuk makan malam keluarga.

demikian beberapa peluang usaha di masa panen yang bisa admin uraikan, tentunya masih banyak peluang buat mengais rupiah selain item yang
tersebut di atas

Semoga Sermanfaat

Selasa, 10 Maret 2015

Dolanan Yang Di Telan Zaman

Oncong-oncong Golong
Muni merak muni sapi
Golili pathing grondhel
Asu manak jare kephel
mii…kk mbek beggar siji

siiiuuuuup kolek tape..
siuuuup kolek menyok…
.

Sebuah lagu dari zaman dahulu. Lagu itu penuh kenangan dan biasa dinyanyikan orang pada waktu kita masih kecil. Rasanya lagu-lagu dolanan kini telah ditelan zaman. Jarang kita jumpai kembali dolanan atau permainan anak yang mampu membantu perkembangan anak selain dari bangku sekolah.

Padahal, dunia itu sekolah kami, semesta itu laboratorium kami, kehidupan itu pustaka kami, siapa pun itu adalah guru kami. Artinya, kita bisa mendapat pengajaran bukan hanya dari bangku sekolah, melainkan juga dari lingkungan di sekitar kita, bahkan ketika kita bermain.

Ada nilai edukasi tersendiri ketika kita mengetahui makna-makna dolanan. Ada ratusan permainan yang jarang lagi bisa kita temui. Padahal, setiap permainan juga mempunyai makna tersendiri. Seni permainan anak-anak nasibnya tidak semanis dulu. Kini sulit kita jumpai kegembiraan anak-anak yang berdendang jamuran, soyang, atau cublak-cublak suweng kala rembulan bersinar terang.

Anak-anak lebih suka menonton televisi daripada keluar rumah, bermain di bawah sinar mentari. Ini gejala memprihatinkan. Setidaknya peristiwa semacam itu bagi generasi tua hanya akan menjadi kenangan. Sebab, generasi selanjutnya tidak lagi melakukan permainan kreatif tersebut.

Perkembangan seni permainan bak berjalan mundur sehingga kian tidak dikenali anak-anak masa kini. Sebenarnya konsep dalam sebuah permainan itu berawal dari peninggalan sejarah sejak Ki Hajar Dewantara mulai memperkenalkan konsep ”sistem among” yang menggunakan dolanan anak (bahasa Belanda: kinder spellen) sebagai sifat kodrat semua anak untuk sarana pendidikan. Jadi, semua dolanan bertujuan membangkitkan rasa gembira dan kemerdekaan jiwa sang anak.

Lima nilai

Menurut Ki Hadi Sukatno, salah seorang penerima penghargaan seni dari Pemerintah Indonesia pada 6 April 1981, dolanan anak tradisional dapat dibagi menjadi lima nilai.

Pertama, mainan yang bersifat menirukan perbuatan orang dewasa, misalnya pasaran, mantenan, dayoh-dayohan, membuat rumah dari batu dan pasir, membuat pakaian boneka dari kain perca atau dari kertas, serta membuat wayang dari janur atau rerumputan. Saat permainan ini berlangsung, saking asyiknya anak-anak merasakannya sebagai perbuatan yang sungguh-sungguh.

Kedua, permainan untuk mencoba kekuatan dan kecakapan. Permainan ini tanpa disadari anak-anak bertujuan melatih kekuatan dan kecakapan jasmani. Permainan itu misalnya tarik-menarik, berguling-guling, bergulat, berkejar-kejaran, gobak sodor, gobak bunder, bengkat, benthik-uncal, jethungan, genukan dengan gendongan, obrok, tembung, dan bandhulan. Jenis permainan ini masih banyak lagi yang tak dikenal oleh generasi masa kini.

Ketiga, permainan melatih pancaindera. Dalam permainan ini termasuk latihan kecakapan meraba dengan tangan, menghitung bilangan, memperkirakan jarak, menajamkan alat penglihatan dan pendengaran, serta menggambar.

Permainan semacam itu misalnya gatheng, dakon, macanan, sumbar-suru, sumbar-manuk, sumbar-dulit, kubuk, adu-kecik, adu-kemiri, main kelereng, jirak, bengkat, pathon, dekepan, menggambar di tanah, main petak umpet, main bayang-bayangan, dan serang-serongan. Permainan jenis kedua dan ketiga ini erat hubungannya dengan aktivitas olahraga.

Keempat, permainan dengan latihan bahasa, yaitu permainan anak-anak berupa percakapan. Setiap kali anak-anak berkumpul biasanya selalu terlibat dalam perbincangan tentang dongeng, cerita pengalaman, atau teka-teki yang menumbuhkan fantasi.

Biasanya tampil seseorang dengan teka-teki yang kemudian anak lainnya mengikuti sehingga tidak hanya bersikap pasif menebak, tetapi juga membalas mengajukan teka-teki sendiri. Ini tidak terbatas pada teka-teki yang sudah lazim, seperti pitik-walik saba kebon dan pong-pong bolong, tetapi bisa timbul teka-teki buatan sendiri yang orisinal. Di sinilah tumbuh kembangnya kecakapan bahasa dan kecerdasan otak.

Kelima, permainan dengan lagu dan wirama. Membicarakan ”dolanan anak” dengan lagu dan gerak wirama sangatlah luas dan banyak sekali ragamnya, misalnya jamuran, cublak-cublak suweng, bibi tumbas timun, manuk-manuk dipanah, tokung-tokung, blarak-blarak sempal, demplo, bang-bang-tut, pung-irung, bethu-thonthong, kidang-talun, dan ilir-ilir.

Pada zaman modern, permainan anak tradisional atau yang di daerah berbahasa Jawa biasa disebut dolanan bisa dikatakan terlupakan. Anak-anak sekarang lebih suka bermain PlayStation, internet, atau game online, yang kadang justru berdampak negatif terhadap perkembangan kepribadian mereka.

Anak-anak menjadi malas bergerak, bahkan ada beberapa yang ekstrem nekat membolos sekolah gara-gara kecanduan game.

Permainan tradisional pada umumnya mempunyai arti dan makna moral atau sikap yang baik terhadap perkembangan anak usia dini. Oleh karena itu, kita perlu menjaga dan melestarikan permainan tersebut.

Selain sebagai pelajaran moral terhadap anak, permainan tradisional merupakan warisan kesenian bangsa Indonesia yang mempunyai nilai tinggi. Jangan sampai kesenian tersebut justru dipelajari, bahkan diklaim sebagai milik budaya bangsa lain.

Kesenian Kentrung Solokuro

Bapak Khusairi bermain Kentrung Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)

Pertunjukan Kentrung bisanya dihelat dalam acara hajatan pernikahan, sunatan, salamatan dan syukuran. Sehingga kesenian ini begitu dekat dengan masyarakat. Dalam teori fungsi teater tradisional yang disampaikan Kasim Ahmad (2006), Kentrung sunan Drajat memenuhi fungsi teater tradisional yaitu :

1. Kentrung Sun an Drajad Sebagai Hiburan
2. Fungsi Kentrung Sunan Drajat sebagai Sarana Pendidikan, Komunikasi dan Kritik Sosial
3. Teater Tradisional sebagai Alat Ekspresi Seni
4. Kentrung sunan Drajat Sebagai Alat Dokumentasi Hidup

Ditinjau dari persebaran dari Kesenian Kentrung Sunan Drajat, prsebaran meliputi daerah Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya. Promosi yang dilakukan yaitu getok tular yaitu dari mulut ke mulut. Pertunjukan yang di gelar di bebagai tempat menjadi media promosi mengenalkan kesenian ini kepada masyarakat yang belum mengenal kesenian ini dengan baik. Media lokal yang ada di Jawa Timur juga berperan dalam pendokumentasian kesenian Kentrung Sunan Drajat. Media telah sejak lama mendokumentasikan pertunjukan kentrung Sunan Drajat. Data diperoleh dari dokumentasi bapak Khusari yang diantaranya artikel di harian radar Bojonegoro edisi Selasa, 6 November 2001 “ Kesenian Desa yang Menembus Kampus”. Selain dimuat di koran Kesenian Kentrung Sunan Drajat pernah dimuat dalam majalah Cakrawala,dan yang terakhir dimuat dalam majalah Gerbang Desa pada tahun 2014.
 
Dewan kesenian Lamongan setiap tahun selalu mengundang pertunjukan Kentrung dalam acara Hari Jadi Kota Lamongan, yaitu satu tahun sekali. Kentrung  juga pernah menjadi delegasi kebudayaan dari Lamongan yang diikut sertakan dalam lomba Kentrung Jawa Timur.


KESIMPULAN 

Kesenian Kentrung Sunan Drajat sebagai pengatur keseimbangan sosial dimasyarakat yaitu karena Kentrung Sunan Drajat memiliki fungsi yang penting dalam masyarakat. Kontribusi kesenian ini sebagai penyeimbang sosial dalam masyarakat diantarannya adalah sebagai media penyampai nilai agama Islam dan budaya yang harus tetap ada dalam masyarakat Solokuro . Kesenian Kentrung sunan Drajat dapat bertahan di era transformasi di Desa Solokuro dipengaruhi masyarakat pendukungnya sebagai publik teater. Sebagai publik teater masyarakat Solokuro memiliki karakteristik yang mendukung kesenian Kentrung tetap hidup. Karakteristik masyarakat Solokuro dari segi agama didominasi oleh masyarakat Islam. Masyarakat Solokuro yang mayoritas beragama Islam sangat mendukung Kentrung Sunan Drajat untuk terus dihidupkan karena Kesenian Kentrung berisikan cerita sejarah Islam di pulau jawa dan ajaran Islam yang dianggap sangat penting oleh masyarakat. Kesenian Kentrung menjadi penting dihidupkan di desa Solokuro karena kesenian ini merupakan media dakwah yang sangat efektif. Sebagai media dakwah, kentrung dinilai efektif karena sesuai dengan kultur masyarakat setempat yang mayoritas adalah masyarakat etnis Jawa.
 

Selasa, 03 Maret 2015

Kesenian Jaran Jenggo.

Kesenian jaran jenggo adalah seni kuda yang dilatih njenggo,yang berarti mengangguk-anggkan kepala sambil menari/berjoget menurut panduan seorang pawang yang disesuaikan dengan irama musik. Kesenian Jaran Jenggo di Solokuro Kecamatan Lamongan. Jaran Jenggo sendiri memiliki makna jaran goyang atau kuda goyang. Keseniaan ini menggabungkan seni musik, religi dan tari bahkan dibumbui dengan kekuatan supra natural/mistis agar lebih menarik yang dipandu seorang pawang. jaranan juga
merupakan perpaduan antara sifat sakral dan profan, karena kesenian memiliki unsurunsur seni hiburan yang menonjol. Kesenian jaran jenggo ini biasanya diundang jika ada seseorang yang meminta untuk menyelenggarakan sebuah acara misalnya Sunatan, Acara ulang tahun dan karnaval. Tuan Rumah yang mengundang biasanya yang memiliki anak laki-laki dibawah usia 12 Tahun. 32 Kesenian jaran jenggo ini hanya dikenal disekitar Lamongan saja, di daerah lain belum banyak yang mengetahui apa itu jaran jenggo. Mungkin banyak didaerah lain yang memiliki kesenian serupa hanya saja mungkin perbedaannya dari cara apresiasinya saja.

Kesenian jaran jenggo ini cara apresiainya yaitu dengan diiringi lagu-lagu islami dan sholawat, maka kuda yang sudah dilatih itu akan bergoyang sesuai irama, kuda tersebut di tunggangi anak laki-laki, kuda dan anak laki-laki tersebut diberi pakaian mewah layaknya seorang raja yang menunggangi kudanya, serta ada yang mengayomi dengan payung. Musik yang mengiringi Jaran Jenggo tersebut adalah dari orang-orang yang memainkan alat musik seperti rebanah, gendang, gambang, piano dan jedor. Dengan demikian Jaran Jenggo tersebut diarak mengelilingi desa dan disetiap perempatan kuda tersebut atraksi dan bergoyang seirama dengan suara musik.

 Keunikan dari kesenian ini juga sudah sangat jelas, kuda yang sudah terlatih untuk bergoyang sudah menjadi ciri khas pada kesenian Jaran Jenggo karenasanggat berbeda dengan kuda-kuda padaumumnya.

 Asal-usul Kesenian Jaran Jenggo

  Kesenian jaran jenggo adalah seni kuda yang dilatih njenggo, yang berartimengangguk-anggukan kepala sambil menari/berjoget menurut panduan seorang pawang yang disesuaikan dengan iramanya. Pada awal sejarah adanya jaran jenggo di Desa Solokuro adalah diperkirakan tahun 1907-an, jaran ini adalah milik dari Mbah H. Rosyid beliau adalah seorang kepala Desa Solokuro, mulanya kuda mbah H. Rosyid merupakan alat transportasiatau sebagai tunggangan pribadi untuk jala-jalan kesawah juga berdagang, tetapi ada keunikan sendiri dimana kuda mbah H. Rosyid ini ketika dinaiki langsung mengangguk-anggukan kepalanya sambil berjalan meringik (bergoyang) sejak itulah mbah H. Rosyid dan masyarakat Solokuro menamakan jaran jenggo yang berarti kuda yang bisa berjoget. Kemudin mbah H.Rosyid sering bermain bersama anak cucu untuk berlatih dan bermain bersama kudanya dan apabilapunya putra, cucu, family yang baru dikhitan pasti diarak keliling desa yang diiringi terbang jidor sebagai penghargaan atau pengumuman bahwa pengantin yang diarak telah dihitan. dari kebiasaan itu
akhirnya budaya itu diwarisi oleh keturunan mbah H. Rosyid secara turun temurun, itu dibuktikan sepeninggalannya mbah H. Rosyid kesenian tradisional jaran jenggo itu dilanjutkan oleh saudaranya yang bernama mbah H. Sarno juga penerus kepala Desa Solokuro, setelah beliau wafat dilanjutkan putranya yang bernama mbah H.Khudori juga penerus kepala Desa Solokuro, setelah itu dilanjutkan oleh putra H. Kudhori yaitu bapak Djayadi beliau adalah seorang seketaris terus dilanjutkan oleh saudara sepupunya yaitu bapak Sumindar kemudian pada tanggal 1 juli 2002 dilanjutkan oleh saudaranya yang bernama bapak Sampurno dan Bapak Kuri sampai sekarang.

Seiring dengan perkembangan zaman para pemain/pawang pun bertekan untuk mencoba mengkolaborasi permainan kesenian tradisional jaran jinggo dalam beratraksi. dengan motifasi dan rajin berlatih taklama kemudian pawang kuda berhasil menundukkan kesenian jaran jenggo dengan mengkolaborasi dalam beratraksi.

 Sejak itulah para pemain/pawang menamakan kesenian jaran jenggo “ Aswo Kaloko Joyo” yang berarti jaran kondang jayane (kuda terkenal kejayaannya). Sejak itulah para pemain jaran jenggo bertekat untuk melebarkan sayap agar permainan kesenian jaran jenggo tidak mouton pada ngarak manten khitanan saja, tetapi para pemain/pawang sanggup melayani ngarak sunatan, ngarak manten pernikahan, ulang
tahun, karnaval dan iven-iven penting adat dan msyarakat.  Begitu pula dengan musik,alat musik yang digunakan dalam mengiringi kesenian jaran jenggo adalah Band jidor pemain maupun pawang mencoba
berkolaborasi dengan berbagai jenis musik dari berbagai daerah sehingga mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna yang punya hajatan.

Elemen-elemen Pertunjukan

 Seni pertunjukan di Indonesia berangkat dari suatu keadaan dimana ia tumbuh dalam lingkungan-lingkungan ethik yang berbed asatu sama lain. dalam lingkunganlingkungan ethik ini35 , adat, atau kesepakatan bersamayangturun temurun mengenai prilaku, mempunyai wewenang yang amat besar untuk menentukan rebah bangkitnya kesenian, seni pertunjukan pada pertunjukan. Peristiwa kedatangan merupakan landasan eksistensi yang utama bagi penggelaran-penggelaran atau pelaksanaanpelaksanaan seni pertunjukan. Seni pertunjukan, terutama terutama yang berupa taritarian dengan iringan bunyi-bunyian, sering merupakan pengembangan dari kekuatan-kekuatan magis yang diharapkan hadir, tetapi juga tidak jarang merupakan semata-mata tanda syukur pada terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu.

Beberapa fungsi seni pertunjukan dalam lingkungan-lingkungan ethik di Indonesia dapat
disebutkansebagai berikut:
- Pemanggil kekuatangaib.
- Penjemput roh-roh pelindung untuk hadir di tempat pemujaan.
- Memanggil roh-roh baik baik untuk mengusir roh-roh jahat.
- Peringatan padanenek moyang dengan menirukan kegagahan maupun kesigapannya.
- Pelengkap upacara sehubungan dengan peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang.
- Pelengkap upacara sehubungan dengan saat-saat tertentu dalam perputaran waktu.
- Pewujudan dari padadorongan untuk mengungkapkan keindahan semata.

 Di atas kondisi dasar yang berbagai ragam itu dtang selapis pengaruh yang sama berupa suatu sikap berseni yangberasal dari dunia barat, yaitu suatu sikap untuk menganggap bahwa kesenian adalah kegiatan duniawi semata,dengan masalah keindahan sebagai titik tunggal. Sikap ini, apabila diproyeksikan atas latar belakang kesenian-kesenian daerah,sering dianggap pula sebagai sikap nasional.
 Dalam pertunjukankesenian jaran jenggoter dapat beberapa elemen-elemen pertunjukan diantaranya sebagai berikut:

1. Ragam Gerak
 Kesenian jaran jenggo memiliki macam-macam gerak dan tari  diantaranya sebagai berikut:
  Kuda bersujud (Nyemba) di depan pengantin/familiy.
  Kuda dan pawang erjoget sepanjang perjalanan tanpa kendali.
  Kuda naik kursi.
  Kuda bisa berjoget, berdansa bersama jaran jenggo.
 Penari jaran berjoget, menari diatas punggung kuda dan jungkir balik dari berbagai arah.
  Pawang dan pemain jaran bertiduran/mluma disela-sela kaki kuda.
 Kuda menginjak kepala pawang.
 Tarian kuda jengger.
 Atraksi mati suri bersamapawang kuda

2. Iringan Musik
Iringan musik yang digunakan untuk mengiringi jaran jenggo bergoyang adalah band jedor. Band jidor ini berkolaborasi dengan berbagai jenis musik dari berbagai daerah seperti jedor, kendang, terbang, gambang dan horjen.

Jedor adalah salah satu jenis musik yang banyak mendapat pengaruh dari musik Eropa. Kata "tanjidor" adalh kata dalam bahasa Portugis tangedor, yang artinya "alat - alat musik berdawai".

Kendang adalah sebuah alat musik jawa (tepatnya dari jawa tengah)  yang digunakan untuk mengimbangi alat musik lain atau mengatur irama. instrumen ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu.

Rebana/terbangadalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing.

Gambang adalah alat musik pukul tradisional (bagian dari perangkat gamelan) yang dibuat dari bilah-bilah kayu atau besi 16-25 bilah, yang panjang dan besarnya tidak sama, dimainkan dengan alat pukul.
Horjen/pianoadalah sebuah alat musik yang dimainkan dengan jarijemari tangan.

 Dengan diiringi musik band jedor, Jaran Jenggo tersebut diarak mengelilingi desa dan disetiap perempatan kuda tersebut atraksi dan bergoyang seirama dengan suara musik.

3. Syair
 Syair atau nyanyian yang digunakan dalam mengiringi band jedor adalah sholawat, sholawat adalah lafadh jamak dari kata shalat. Sholawat  merupakan bahasa arab yang berarti do’a, rahmat dari tuhan, memberi berkah dan ibadat.  Kalau shalawat itu dilaksanakan oleh hambah kepada Allah, maka maksudnya hamba itu menunaikan ibadah atau berdoa kepadanya, tetapi kalau Allah bersholawat atas hambahnya, maka sholawa dalam hal ini artinya bahwa Allah mencurahkan rahmadnya (melimpahkan berkahnya).

Pengertian dari orang mu’min kepada Nabi SAW berarti doa supaya beliau Nabi saw diberi rahmad, mengakui kerasulannya serta memohon kepada Allah melahirkan keutamaan dan kemuliaannya yang pada gilirannya mengakui bahwa agama yang dibawa nabi Muhammad sebagai agama yang mulia diatas agama yang lain dan melahirkan kemuliaan beliau di atas kemuliaan nabi-nabi yang lain. Selain itu sholawat juga mmerupakan jenis musik islami, jenis music ini berupa lagu yang di syairkan penyanyi tunggal dan paduan suara secara bergantian.

4. Tata Rias dan Busana
Nama tata tias dan busana pemain dan artinya
 Payung puspito utomo = pengayom
 Pecut manggolo sekti = penggede kesekten
 Keris yoso yuwono keselametan = tameng
 Kuluk dhatu loyo = mahkota kraton
 Kuluk juwito = mahkota keputren
 Klambi sumbowo = klambi mesuwur
 Bebet birowo = bebet gagah
 Kalung kencono = kalung emas
 Cuping puspito = cuping kembang
 Ali-ali kalpito = ali-ali manis
 Sabuk janur kuning = sabuk keagungan

5. Waktu dan Tempat pertunjukan
 Berbagai fungsi seni pertunjukan yang dapat dikenali, baik lewat data masa lalu maupun data etnografik masa kini, meliputi fungsi-fungsi religius, peneguhan intergrasi sosial,sduktif, dan hiburan. yang berubah dari zaman ke zaman adalah penekanan pada fungsi (-fungsi) tertentu maupun bentukbentuk pernyataanya. Kadang-kadang muncul fungsi baru yang sebelumnya tidak dikenal, atau dikenal secara implisit saja, misalnya seni pertunjukan sebagai saluran dakwah yang dikenal dalam masa islam. Seni pertunjukan, seperti disiratkan dalam karya-karya sastra (kakawing maupun kidung) dijelaskan juga sebagai sarana pendidikan untuk memperkuat atau memperlengkap kekuatan kepribadian.

Fungsi penikmatan estentik, jadi pemenuhan kebutuhan estetik, mengharuskan upaya kesenian juga tidak dilepaskan dari pemikiran atau konseptualisasi berkenaan dengan hakikat kesenian maupun kaidah-kaidah seni, sesrta lebih detal lagi pencermatan akan tekhnik-tehnik yang memungkinkan tampilnya keunggulan. Waktu dan tempat pertunjukan jaran jenggo terrdiri dari susunan berbagai unsur-unsur pendukung pertunjukkan.

Jarang jenggo demikian seni budaya yang biasanya dihadirkan untuk hajat khitanan ini. Disebut jaran (kuda) jenggo, bisa jadi karena seni budaya perpaduan Islami-Jawa di Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan ini mengandalkan kelebihan binatang kuda. Waktu dan pertujukan kesenian tersebut lngsung dilaksanakan sampai selesai kesenian jaran jenggo ini akan diarak mengelilingi jalan jesa dan disetiap perempatan kesenian tradisional jaran jenggo akan memperlihatkan aksinya di depan para penonton yang melihatnya. Penonton akan dibikin tertegun akan kebolehan binatang piaraan ini. Bukan hanya dandanannya saja yang serba gemerlap bak pakaian sang raja yang menyita banyak mata. Lebih dari itu, perilakunya yang menyerupai manusia membuat banyak kepala bergelenggelengkarena kagum.Bagaimana tidak, dua ekor binatang ini bisa berjoget mengikuti irama terbang dan jidor (semacam beduk), jenis alat musik Islami.

Jaran Jinggo ini biasanya dinaiki atau ditunggangi bocah belia yang didandani bak raja biasanya seorang anak kecil yang sedang punya acara atau hajatan. Jaran Jinggo bisa larut dalam gerakan, binatang ini manggutmanggut mengikuti irama jidor. Jarang Jenggo bisa menyampaikan salam hormat dengan cara bersujud kepada penonton. Kadang pula ketika digelarkan tikar dan lengkap dengan bantal, binatang jantan bersujud dan mulutnya mencium bantal. Sejurus kemudian, binatang ini tertidur pulas di atas tikar.

selain berkat pawang hewan yang handal gerakan kuda termasuk seniman lainya ini dibawa pengaruh majic. Indikasinya, begitu sang pawing mencoba membangunkannya dengan sebilah keris yang digenggam ditangannya biasanya sontak mahluk yang membujur kaku ini terbangun. Begitulah waktu dan tempat pertunjukan kesenian jaran jenggo yang sedang mencoba memperlihatkan aksinya di hadapan penonton atau masyarakat.

Menanam Jahe Merah Hasilnya Menjanjikan

Lamongan – Banyak cara untuk membuka peluang usaha ditengah sulitnya mencari pekerjaan seperti sekarang ini. Seperti yang dilakukan warga Desa Tenggering Kecamatan Sambeng Lamongan yang melakukan terobosan dengan menanam jahe merah.

Suwanto, salah seorang pembudidaya jahe merah mengatakan, menanam  jahe merah ini cukup mudah serta dinilai cukup menjanjikan sehingga dapat menjadi usaha  sebagai penopang  perekonomian keluarga.

Sempitnya lahan,  tanaman jenis rempah-rempah  yang di tanam di samping rumah ini  menggunakan media polibek atau kantong platik bekas.

“Cara menanamnya juga tidak membutuhkan keahlian khusus, hanya membutuhkan ketelatenan.  Pada tahap awal, setelah disemai, biibit jahe dimasukan ke dalam polibek berdiameter lima puluh centimeter dengan media tanah biasa dicampur dengan skam,” terangnya.

Dalam menanam jahe merah ini, masing-masing polibek diisi empat bibit jahe.kemudian polibek-polibek ini ditata berbaris agar lahan yang sempet memuat banyak polibek.

Setelah itu dilakukan penyiraman dua kali dalam sehari, pagi  dan sore. Namun  saat musim penghujan tidak dilakukan penyiraman.

Suwanto menceritakan, dalam hitungan satu tahun, tanaman jahe merah dalam polibek ini siap untuk dipanen dengan hasil  sangat mengiurkan karena satu kilo bibit dapat menghasikan 2 hingga 3 ton jahe merah siap dijual yang saat ini 1  kilo jahe merah harganya mencapai Rp. 20 ribu rupiah.

“Saat ini, hasil budidaya jahe merah warga desa Tenggiring untuk sementara ini hanya  melayani pelanggan dari Pasuruan. Pada tahun depan  diharapkan pemerintah  membantu pemarasanya, lantaran  budidaya ini akan ditularkan ke warga lain di sekiitar Desa Tenggiring untuk peningkatan perekonimian warga pedesaan,”katanya.(ad)

sumber :kabarlamongan.com

Senin, 23 Februari 2015

Kembali ke Alam, Basmi Tikus dengan Burung Hantu


Sudah seharusnyalah masyarakat sejak sekarang menyadari, betapa berartinya keberadaan binatang atau burung liar, bagi kehidupan umat manusia.
Betapa tidak, seekor ular yang selama ini dikenal sangat menakutkan, karena bisa membunuh manusia dengan racunnya (bisa,red), ternyata memiliki manfaat dari sisi lain.
Binatang melata yang beragam jenisnya ini, ternyata menjadi pemangsa tikus, yang memang menjadi musuh utama petani. Sebab, binatang pengerat yang banyak berkeliaran di sembarang tempat, tidak hanya di pemukiman penduduk, tapi juga di lahan pertanian ini, bisa memakan apa saja yang dijumpai, terlebih kalau sudah dalam keadaan lapar dan kekurangan makanan.
Satwa lain yang manfaatnya sangat besar bagi kaum petani dan tentunya juga masyarakat yaitu, burung hantu. Burung malam bermata tajam ini ternyata mampu menjadi pembasmi tikus yang paling ampuh. Dengan cakarnya yang tajam, burung hantu ini dalam semalam mampu membunuh 15 ekor tikus. “Tapi untuk kemampuan memangsanya, semalam hanya 3 ekor,” ujar Ir Ali Washah, Kepala UPT Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Tanggul, dalam sebuah acara Gerakan Pengendalian Tikus Bersama TNI di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sumberbaru, beberapa waktu yang lalu.
Pemanfaatan burung hantu untuk membasmi hama tikus ini, dinilai paling afektif dibanding cara yang lain. Karena terbukti, penggunaan pembasmi hama dari bahan kimia ang digunakan selama ini, tidak cukup mampu mengatasi ganasnya hama tikus dalam menyerang tanaman padi.
Untuk burung hantu, yang kerap diindektikan dengan dunia magis it, dinilai lebih efektif dibanding ular, yang semalam hanya mampu memangsa 1 ekor tikus, dan setelah kenyang biasanya tidur.
Di Kabupaten Jember, persoalan hama tikus yang banyak menyerang lahan pertanian ini, oleh UPT PHPTP se eks Karesidenan Besuki di Tanggul, dicoba diatasi dengan memanfaatkan jasa burung hantu. Pola seperti ini dilakukan, karena beberapa daerah, seperti Kabupaten Jombang, dinilai berhasil mengatasi hama tikus dengan memanfaatkan predator alami, yakni burung hantu.
Keuntungan yang akan didapat dari memanfaatkan burung hantu untuk membasmi tikus, yakni daerah yang akan aman dari gangguan hama pengerat itu, tidak hanya satu dua desa saja, tapi lahan di kecamatan lain juga akan menerima imbasnya. Sebab daya jelajah dari burung yang mampu memutar wajahnya 180 derajat ke belakang itu, bisa mencapai 15 kilometer.
“Kalau sangkarnya atau paguponnya dibuat di sini (Desa Sumber Agung), maka burung hantu ini bisa menjelejah tikus-tikus di lahan pertanian sampai Kencong, atau mungkin Jatiroto,” jelasnya
Sebagai predator alam, burung hantu merupakan pemburu tikus yang paling populer dan andal, baik untuk perkebunan kelapa sawit maupun di pertanian padi. Dalam pertanian, sepasang burung hantu bisa melindungi 25 hektar tanaman padi. Bahkan dalam waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1300 ekor tikus.
Khusus untuk serangan hama tikus terhadap lahan pertanian di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sumberbaru, pihak UPT PHPTP di Tanggul, mencoba membuatkan sarang atau pagupon untuk tempat tinggal, sekaligus sarang bagi burung hantu. Sarang buatan manusia untuk burung hantu ini, diharapkan bisa membantu petani dalam mengatasi hama tikus yang secara teori, dalam waktu 13 bulan, bisa menghasilkan keturunan hingga sebanyak 2006 ekor. “Tapi di lapangan tidak kurang hanya sekitar 1000 ekor,” paparnya.
Menurut Ali, kemampuan tikus untuk berkembang ini, juga didukung oleh kemampuannya dalam bertahan hidup, dalam kondisi sulit sekalipun. Tikus mampu bertahan dengan cara menjaga ketersediaan pangannya, dengan cara memakan apa saja, termasuk tanaman jeruk.
Dikatakan, upaya untuk mengatasi serangan hama tikus di lahan pertanian di Sumber Agung ini, sebenarnya sudah dilakukan oleh para petani. Namun karena awalnya dilakukan secara sendiri-sendiri, hasilnya tidak maksimal.
Populasi tikus di lahan pertanian daerah ini baru berkurang drastic setelah petani secara bersama-sama melakukan gropyokan. Upaya ini juga dibantu dengan memanfaatkan para pemburu (sniper) yang menggunakan senapan angin. “Dalam satu bahu lahan pertanian, para pemburu ini mampu membunuh 100-150 ekor tikus,” ungkap Ali.
Sementara Camat Sumberbaru, Darmanto, yang diwakili Sekcamnya, Deddy Nur Ahmadi, dalam sambutannya, menyambut baik upaya pemberantasan hama tikus yang dilakukan lewat gropyokan. Demikian juga dengan upaya pengembangan burung hantu untuk menyelematkan tanaman padi dari hama tikus, Deddy berharap masyarakat setempat, bisa ikut menjaga dan melestarikannya.
“Syukur-syukur kalau pihak desa menindaklanjutinya dengan peraturan desa yang melarang perburuan burung hantu, atau binatang lain yang menjadi pemangsa tikus. Pemanfaatan burung hantu untuk membasmi tikus ini sangat menguntungkan petani, karena itu seluruh masyarakat berkewajiban menjaganya,” ujar Deddy, dalam sambutannya mewakili Camat Sumberbaru

sumber :beritajatim.com

Senin, 09 Februari 2015

TIPS CUCI GINJAL ALAMIAH



Secara Alami BERSIHKAN Ginjal Anda Kurang Dari Rp.10.000,-. Ber-tahun2 Ginjal kita menyaring darah denga n membuang: Garam, Racun dan yang tidak diinginkan memasuki tubuh kita. Seiring berjalannya waktu, terjadi akumulasi garam dan memerlukan perawatan pembersihan.

Bagaimana kita akan melakukan CUCI GINJAL ini?

• Sangat mudah, pertama-tama ambil seikat Seledri.
• Cucilah sampai bersih, kemudian dipotong kecil2 dan masukkan ke dalam panci.
• Lalu tuangkan air bersih dan didihkan selama sepuluh menit dan biarkan dingin.
• Kemudian saring dan tuangkan dalam botol yang bersih dan simpan di dalam kulkas hingga dingin.
• Minum satu gelas setiap hari dan Anda akan melihat semua akumulasi garam dan racun lain yang keluar dari ginjal Anda sewaktu buang air kecil.

Anda juga akan melihat perbedaan yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya.Seledri dikenal sebagai pengobatan terbaik untuk membersihkan ginjal dan itu ALAMI!

Silahkan disebarkan ke semua teman-teman anda ... agar bisa memberi info positif buat banyak orang yang membutuhkan informasi ini.

Terutama bagi orang2 yg rutin konsumsi obat dokter.

Sabtu, 07 Februari 2015

Kecerdasan Mohandas K. Gandhi

Apakah ini true story atau tidak, Wallahualam. Namun konon ini lihainya seorang Mohandas K. Gandhi…

Di zaman dahulu kala ketika Gandhi sendang belajar hukum di University College, London, ada seorang professor yang bernama Peter, yang kurang menyukai Gandhi.

Suatu hari ketika Prof. Peter sedang makan siang di kantin kampus, Gandhi dtg & duduk di sampingnya sambil membawa mkn siangnya. Prof. Peter berkata, “Gandhi, apakah anda tidak mengerti seekor babi dengan seekor burung tidak duduk berdampingan untuk makan?”

Gandhi bagai org tua yang menatap anak nakal menjawab, “Jangan khawatir Prof. Saya akan segera terbang” dan Gandi segera ngeloyor ke meja lainnya. Muka Prof. Peters memerah penuh kemarahan & memutuskan utk balas dendam.

Hari berikutnya di dalam kelas dia sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi, “Gandhi, andai kamu sedang berjalan tiba-tiba menemukan paket berisi 1 tas penuh uang & 1 tas penuh dengan kebijaksanaan. Mana yang kamu ambil?”

Tanpa ragu Gandhi menjawab, “Ya uang lah.”

Prof. Peters, tersenyum sinis & berkata, “Jika itu aku… maka aku akan mengambil kebijaksanaan.”

Gandhi menjawab, “seseorang itu mengambil apa yang tidak dia punya.”

Prof. Peters hilang akal, tidak bisa berkata apa-apa. Dengan penuh kemarahan dia menulis kata “idiot” pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikan ke Gandhi. Gandhi mengambil dan duduk sambil berusaha keras tetap tenang. Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang professor seraya berkata dengan sangat sopan, “Prof. Peter, anda hanya menanda tangani lembar jawaban saya tapi belum memberi nilai.”

Kasiat Tersembunyi Daun Mangga


Bicara mangga tidak hanya sekedar berbicara buahnya saja. Bagian lain dari tanaman anggota keluarga Anacardiaceae itu seperti daun ternyata memiliki khasiat dan manfaat lain. Daun mangga diketahui mengandung senyawa bioaktif mangiferin, polifenol, dan triterpenoid. Senyawa mangiferin, misalnya, itu sudah terbukti secara praklinis sebagai sumber antioksidan kuat, peluruh lemak, penyembuh luka, antipenuaan, dan antidiabetes.
Nah peran daun mangga sebagai antidiabetes cukup besar, terutama pada diabetes tingkat 2 mengingat mangiferin dapat menstimulus pelepasan insulin di tubuh. Hasil riset memang menunjukkan ekstrak air daun mangga memiliki aktivitas hipoglikemik sehingga mengurangi penyerapan glukosa di usus. Itulah sebabnya di beberapa masyarakat di Afrika mengonsumsi air daun mangga untuk penyakit gula.

Senyawa mangiferin juga diketahui menunjukkan aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit seperti Bacillus pumilus, B. cereus, Staphylococcus aureus, S. citreus, Escherichia coli, Salmonella Agona, dan Klebsiella pneumoniae. Yang disebut terakhir merupakan penyebab radang paru-paru. Menariknya lagi aktivitas mangiferin juga dapat menghambat perkembangan cendawan seperti Thermoascus aurantiacus, Trichoderma reesei, Aspergillus flavus dan A. fumigatus.

Bukan hanya daun, ekstrak kulit batang mangga juga memperlihatkan kemampuannya secara signifikan menghambat laju perkembangan sel kanker payudara MCF 7, MDA-MB-435 dan MDA-N, serta sel kanker usus besar (SW-620). Riset Nunes Selles AJ dari Centro de Química Farmacéutica di Kuba memakai hewan percobaan memperlihatkan mangiferin dalam kulit batang mangga mampu memaksa sel-sel leukimia K562 tersebut mengalami apoptosis atau program penghancuran sel-sel kanker. Oleh sebab itu mangiferin berpeluang besar menjadi agen kemopreventif pada penderita kanker.

Sirsak dan Manfaatnya

Buah satu ini memang ajaib, karena hampir semua bagiannya memiliki khasiat bagi kesehatan.

1. Daun sirsak

Daun sirsak mengandung banyak zat penting seperti annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, serta muricapentocin.

Daun sirsak secara tradisional dimanfaatkan untuk mengobati abses, arthritis, asthenia, asma, bronkitis, kolik, batuk, diabetes, diuretik, disentri, demam, gangguan empedu, influensa, jantung, hipertensi, gangguan pencernaan, infeksi, cacingan, lactogogue, gangguan hati, malaria, jantung berdebar, reumatik, kurap, kejang, obat penahan darah, tonik, obat penenang, tumor, dan borok.

2. Bunga sirsak

Di beberapa negara, bunga sirsak dimanfaatkan untuk mengobati penyakit bronkitis dan batuk.

3. Buah sirsak

Buah sirsak memiliki kandungan gizi yang tinggi, ternyata memiliki kandungan annonaine dan asimilobine. Oleh karena itu, buah sirsak dapat dimanfaatkan untuk obat diare, mag, disentri, demam, flu, dan menjaga stamina, serta pelancar ASI.

4. Biji sirsak

Biji sirsak mengandung banyak zat antara lain anomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine, caclourine, cohibin, panatellin, xylomaticin, reticuline, sabadelin, dan solamin. Biji sirsak secara tradisional dimanfaatkan untuk mengobati astringent, karminatif, penyebab muntah, mengobati kepala berkutu dan parasit kulit, serta sebagai obat cacing.

5. Kulit batang sirsak

Kulit batang sirsak mengandung atherospermine, murin, muricine, solamine, dan reticuline. Kulit batang tersebut biasa digunakan untuk pengobatan asma, batuk, hipertensi, obat parasit, serta obat penenang dan kejang

iklan

 

Copyright © BLOGGER SOLOKURO. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com